Gunung Mas – Melalui karya videografi yang sarat makna, Shelin Septriasa Putriani, pelajar dari SMA Negeri 1 Tewah, Kabupaten Gunung Mas, berhasil meraih Juara II dalam ajang lomba “Menceritakan Kembali Program Pak Agustiar Mengajar” yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam videonya, Shelin menyampaikan bahwa perubahan pendidikan tidak cukup hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari kesadaran para pelajar. “Visi Serentak Membangun Pendidikan Kalteng Unggul dan Terdepan hanya akan hidup jika kami sebagai siswa mau belajar, berubah, dan tumbuh,” ungkapnya.
Shelin menjelaskan dengan rinci bagaimana Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menekankan empat fondasi penting dalam pembangunan pendidikan: Attitude, Mindset, Karakter, dan Skill. Ia menyebut attitude sebagai landasan utama dalam menghormati guru dan gigih mengejar cita-cita. “Kalau kita tidak punya sikap yang benar, ilmu setinggi apapun tidak akan bermanfaat,” ujar Shelin dalam video yang di unggah nya pada Minggu (15/6/2025).
Selanjutnya, ia menyoroti pentingnya mindset dalam menghadapi tantangan zaman, serta pentingnya menjadikan teknologi sebagai alat pembelajaran, bukan pelarian. Soal karakter, Shelin menyuarakan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. “Meski kita modern, kita tetap orang Kalimantan Tengah. Kita harus tetap punya gotong royong, saling menghormati, dan menjaga alam.”
Baginya, keterampilan atau skill menjadi pelengkap yang tak kalah penting. Ia mengajak teman-temannya untuk mengasah kemampuan di bidang teknologi, bahasa, atau keterampilan praktis lainnya demi masa depan yang lebih cerah.
Tak luput dari perhatiannya adalah upaya Pemerintah Provinsi Kalteng dalam melengkapi fasilitas pendidikan di pelosok, termasuk bantuan TV, papan tulis, starlink, hingga panel surya untuk menunjang pembelajaran digital. Tapi, menurut Shelin, semua itu hanya akan efektif jika pelajar juga ikut berubah.
“Aku ingin membuktikan bahwa anak Kalimantan Tengah bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Tapi semua itu dimulai dari diri kita masing-masing,” tegasnya.
Dengan menyuarakan narasi ini, Shelin tak hanya menginspirasi, tapi juga mewakili suara ribuan pelajar Kalteng yang merindukan pendidikan berkualitas, bermartabat, dan menyeluruh hingga ke pelosok negeri.
(Rzn/Foto: tangkapan layar)
