Sampit – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng terus menegaskan komitmennya menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. Hal ini terlihat dalam kunjungan Gubernur H. Agustiar Sabran bersama jajaran Pemprov ke SMA Negeri 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (19/9/2025).
Kunjungan ini dihadiri 1.216 siswa SMA Negeri 1 Sampit serta perwakilan dari SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 4 Sampit. Para orang tua wali murid juga turut serta, membesarsamai jalannya kegiatan.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam laporannya menyampaikan bahwa program digitalisasi pembelajaran di seluruh SMA, SMK, dan SKH se-Kalteng sudah tersalur 100 persen. “Alhamdulillah digitalisasi sudah berjalan penuh. Namun dalam implementasinya, kami terus menyempurnakan, salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Kelas Digital Huma Betang,” ungkap Reza.
Aplikasi tersebut hadir untuk menghapus kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dan desa. Melalui teknologi ini, guru maupun alumni bisa berbagi ilmu dari mana saja. “Seperti tadi, ada alumni yang sedang kuliah di Universitas Tanjungpura, Pontianak, tetap bisa berbagi pengalaman dengan adik-adiknya secara langsung,” tambahnya.
Selain transformasi digital, Pemprov Kalteng juga memperhatikan aspek energi dan konektivitas sekolah. Panel surya telah terpasang di SMAN 1 Sampit untuk meringankan beban listrik sekolah, sementara fasilitas internet berbasis satelit Starlink juga sudah tersedia untuk memperkuat jaringan di wilayah yang selama ini sulit terjangkau.
Dalam kunjungan itu, gubernur dan jajaran juga menghadirkan program Presiden RI Prabowo Subianto. Di antaranya pemeriksaan kesehatan gratis bagi siswa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kalteng dan Dinkes Kotim, pasar murah untuk 300 orang tua yang membutuhkan, hingga layanan pangkas rambut gratis. Kegiatan ini sekaligus memperlihatkan bahwa Pemprov tidak hanya fokus pada infrastruktur pendidikan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Agustiar Sabran menegaskan bahwa pendidikan adalah harga mati untuk memajukan Kalteng. “Kalau SDM-nya maju, maka daerah pasti maju. Sebaliknya, tanpa pendidikan yang baik, kita bisa stagnan atau bahkan mundur,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya mendidik siswa bukan hanya dari sisi akademis, tetapi juga karakter. Para guru diminta membekali murid dengan nilai-nilai luhur budaya serta menjaga mereka dari pengaruh negatif, seperti narkoba, pergaulan bebas, hingga judi online.
Kunjungan tersebut juga dirangkai dengan kegiatan penanaman pohon di area sekolah sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan. Pemprov berharap, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Kalteng untuk menjaga keseimbangan antara pendidikan, teknologi, dan kelestarian alam.
“Harapan kami, tidak ada lagi kesenjangan kualitas pendidikan, baik di pedesaan maupun perkotaan. Semua anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik,” pungkas Plt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo.
(Rzn/Foto: Media Disdik)