Sampit – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran menegaskan kembali bahwa pendidikan merupakan harga mati untuk memajukan daerah. Hal itu disampaikannya dalam kunjungan ke SMA Negeri 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (19/9/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar menyampaikan bahwa Pemprov Kalteng hadir bukan hanya untuk meresmikan kegiatan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan serta kepedulian. Ada empat agenda utama yang digelar, yaitu pemeriksaan kesehatan gratis bagi siswa-siswi, pasar murah untuk 300 orang tua wali, aksi tanam pohon, dan demo penggunaan papan tulis interaktif.
“Semua kegiatan ini adalah wujud nyata dukungan dan komitmen pemerintah dalam membangun SDM Kalimantan Tengah, khususnya di bidang pendidikan,” ujarnya.
Gubernur juga menitipkan lima pesan penting kepada para siswa, yakni: hormati guru dan orang tua; jauhi narkoba; jauhi minuman keras; hindari judi online; dan jauhi pergaulan bebas. “Dengan agama hidup akan terarah, dengan ilmu hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup akan indah,” katanya memberi motivasi.
Lebih lanjut, Agustiar menekankan pentingnya generasi unggul yang beradab, kritis, berkarakter belom bahadat, sekaligus memiliki keterampilan dan inovasi. Ia juga memberikan apresiasi kepada guru yang selama ini terus membimbing dan mendidik anak-anak Kalteng.
“Kalau SDM-nya maju, daerah pasti ikut maju. Sebaliknya, tanpa pendidikan yang baik, kita bisa stagnan bahkan mundur,” tegasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo dalam laporannya menyampaikan bahwa program digitalisasi pendidikan di seluruh SMA, SMK, dan SKH se-Kalteng telah mencapai 100 persen.
“Alhamdulillah digitalisasi sudah berjalan penuh. Namun implementasinya terus kami sempurnakan, salah satunya melalui aplikasi Kelas Digital Huma Betang,” jelas Reza.
Menurutnya, aplikasi ini memungkinkan guru dan alumni untuk berbagi ilmu secara daring tanpa terhalang jarak. Bahkan, alumni yang tengah kuliah di luar daerah tetap bisa memberikan pengalaman kepada adik-adiknya secara langsung.
Selain itu, Pemprov juga memperhatikan kebutuhan energi dan jaringan sekolah. Di SMAN 1 Sampit, misalnya, sudah terpasang panel surya untuk meringankan beban listrik dan Starlink sebagai solusi internet di wilayah sulit terjangkau.
“Harapan kami, tidak ada lagi kesenjangan kualitas pendidikan, baik di kota maupun desa. Semua anak Kalteng berhak atas kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik,” pungkas Reza.
Acara kemudian ditutup dengan aksi tanam pohon bersama siswa sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan.
(Rzn/Foto: Media Disdik)