Palangka Raya – Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng dibawah kepemimpinan Gubernur H. Agustiar Sabran bersama jajaran Forkopimda berkomitmen penuh mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan peningkatan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer.


‎Usai mendampingi Gubernur Kalteng dalam kunjungan ke SMKN 2 Palangka Raya, Reza menyampaikan bahwa kehadiran Gubernur bukan sekadar meninjau.

‎“Hari ini Pak Gubernur bukan hanya meninjau, tapi beliau langsung mencicipi makan MBG yang disediakan untuk anak-anak SMK Negeri 2 Palangka Raya. Ini adalah wujud dukungan Pemerintah Provinsi dan jajaran Forkopimda nya, ada Pak Kapolda, Pak Kabinda. Kita mendukung suksesnya program Pak Presiden yang ada di Kalimantan Tengah,” ujarnya saat ditemui awak media, Rabu (19/11/2025).


‎Terkait nasib guru honorer, Reza menegaskan bahwa pemerintah terus mengupayakan peningkatan status mereka agar dapat segera terakomodasi dalam skema nasional.

“Yang guru honorer sedang kita upayakan naikkan statusnya menjadi PPPK. Pokoknya mengikuti kebijakan nasional, dan kita harus sukseskan itu. Urusannya Dinas Pendidikan, kita siapkan formasinya dan kita usulkan formasinya. Jangan sampai guru-guru, pahlawan pendidikan kita yang statusnya honorer tidak terangkat. Kita mengikuti kebijakannya dari pusat,” jelasnya.
‎Ia juga menguraikan berbagai bentuk perhatian Gubernur terhadap kesejahteraan guru, terutama guru honorer dan guru yang bertugas di daerah terpencil.
‎“Bentuk bantuan dari Pak Gubernur untuk guru honorer? Tambahan tunjangan, sertifikasi sudah, untuk guru-guru terpencil juga sudah, dan bantuan rumah guru juga sudah. Jadi clear sudah. Kualitas pendidikan, sarana prasarana, kemudian kesejahteraan gurunya juga kita perhatikan dan support,” tuturnya.
‎Tak hanya berhenti pada aspek kesejahteraan, Reza menegaskan bahwa peningkatan kompetensi guru juga menjadi fokus penting.
‎“Peningkatan kompetensi gurunya juga sudah kita perhatikan, seperti adanya pelatihan LMS yang turun secara luring. Semuanya sebenarnya sudah mengarah ke sempurna, tapi mengubah pendidikan itu semuanya perlu proses,” pungkasnya.
‎(Rzn/Foto: Media Disdik)